Pengabdian Masyarakat Prodi Arsitektur: Pembuatan Biopori, Sumur Resapan, Komposer Serta Pembibitan Bersama Warga Villa Mutiara

Setiap tahun pertumbuhan penduduk semakin meningkat dan merata pada daerah kecil maupun perkotaan terutama kota besar seperti Tangerang Selatan. Penduduk kelas menengah banyak meminati perumahan-perumahan kecil di sekitar wilayah Bintaro Jaya. Umumnya komplek perumahan tersebut hanya menyediakan rumah, sedikit ruang terbuka hijau, dan tidak memiliki fasilitas khusus untuk penghuninya.

Selain itu, keberadaan perumahan-perumahan kecil yang semakin menjamur menimbulkan beberapa masalah terutama mengenai cadangan air tanah yang menipis.  Perumahan di sekitar wilayah Bintaro Jaya umumnya tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Mandiri yang membuat setiap rumah mengandalkan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari dengan membuat sumur-sumur dangkal dan menggunakan mesin jet pump. Hal ini membahayakan karena cadangan air di wilayah tersebut semakin menipis dan dapat menimbulkan kekeringan.

Penyerapan air hujan sangat diperlukan untuk mengembalikan air tanah yang sudah diambil. Air tanah yang semakin menipis dapat menyebabkan kekeringan yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kurangnya daerah resapan air, pengambilan air bawah tanah yang berlebihan, jauh dari sumber air permukaan, dan sumur air bawah tanah yang kurang dalam.

Program Studi Arsitektur mengadakan program pengabdian masyarakat di perumahan Villa Mutiara dengan membuat sumur Biopori dan Sumur Resapan. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan mulai Oktober 2017 hingga April 2018 dengan tim pelaksana yaitu Rahma Purisari, S.T.Ars., M.Ars. sebagai ketua program pengabdian masyarakat dan beranggotakan Ratna Safitri, S.T., M.Ars. dan Muhammad Mashudi, S.T., M.A.

Program pengabdian masyarakat ini mencoba memberdayakan masyarakat kelas menengah dalam menyelamatkan lingkungan sekitarnya, khususnya untuk mengembalikan cadangan air tanah dan mengantisipasi banjir. Warga diberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya biopori dan sumur resapan serta diajak untuk ikut terlibat dalam proses pembuatan. Program ini merupakan inisiasi kegiatan dengan perwakilan warga, forum group discussion (FGB) dengan warga, pembuatan lubang biopori bersama warga hingga pembuatan sumur resapan.

Dalam kegiatan ini, tim pengabdi bersama dengan warga membuat 11 titik lubang biopori yang tersebar di beberapa titik dan 1 sumur resapan. Warga antusias dan terlibat langsung pada kegiatan ini yang memunculkan keinginan dari mereka untuk melanjutkan program ini dengan “1 rumah 1 lubang biopori” dan menambahkan jumlah sumur resapan di area yang sering tergenang oleh air hujan.