HUT Pembangunan Jaya ke 57: Apresiasi untuk Atlet Peraih Medali di Asian Games 2018.

BINTARO - Dalam momen peringatan hari ulang tahun ke-57 PT Pembangunan Jaya, klub bulu tangkis PB Jaya Raya memberi apresiasi kepada sejumlah atletnya beserta pelatih yang sukses meraih medali di ajang Asian Games 2018. Apresiasi tersebut diserahkan langsung oleh pendiri klub PB Jaya Raya, Ir Ciputra yang didampingi Direktur Eksekutif Yayasan Pembangunan Jaya Raya Tony Soehartono di GOR PB Jaya Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (3/9) pagi.

“Apresiasi ini bentuk penghargaan atas perjuangan para atlet dan pelatih yang telah mengharumkan nama bangsa di ajang multi event Asian Games 2018. Kami ikut merasa bangga dan semoga prestasi ini bisa terus dipertahankan bahkan dilanjutkan di level yang lebih tinggi lagi,” kata Ciputra.

Tarian Bubuka menjadi tarian pembuka acara, sesuai artinya tarian ini tentu akan menjadi pembuka acara HUT Pembangunan Jaya ke - 57. Tari Bubuka menggabungkan dua unsur budaya, yaitu Sunda dan Bali dengan gerakan yang atraktif dan energik, memberikan semangat bagi para undangan. Penarinya, sebagian merupakan mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ).

Mereka juga menarikan Tarian Nandak Ganjen, yang berasal dari Betawi. Tarian tersebut sebagai ungkapan sukacita dan kebebasan kaum muda yang sesuai dengan semangat para atlet.

Atlet PB Jaya Raya yang berprestasi pada Asian Games 2018, yakni Marcus Fernaldi Gideon yang bermain di nomor ganda putra dengan pasangannya Kevin Sanjaya. Muhammad Rian Ardianto meraih perak di ganda putra. Sementara pasangan ganda putri Gresyia Polii dan Apriani Rahayu meraih perunggu. Sementara di nomor beregu ada Della Destiara, Rizki Amelia Pradipta, dan Ruselli Hartawan, yang juga meraih perunggu pada tim beregu putri.

Atas prestasi ini, Marcus mendapat penghargaan sebesar Rp 600 juta, sedangkan Rian memperoleh Rp 300 juta. Adapun Greysia Polii dan Apriani masing-masing mendapat bonus sebesar Rp 150 juta, Della dan Rizki mendapat Rp 50 juta, dan Ruselli Rp 25 juta.

Tidak hanya atlet, PB Jaya Raya juga memberikan apresiasi kepada pelatih. Herry IP sebagai pelatih Marcus dan Rian mendapat penghargaan sebesar Rp 50 juta. Sementara pelatih ganda putri, Eng Hian mendapatkan Rp 25 juta.

Ciputra menegaskan, meski telah menorehkan sejarah dan mengharumkan nama bangsa, para atlet tidak boleh cepat berpuas diri. Mereka harus berlatih lebih keras lagi untuk menatap event besar bulu tangkis lainnya. Bahkan para pemain harus siap menyongsong olimpiade 2020 di Jepang.

Tony menambahkan, apresiasi ini juga diharapkan menambah motivasi para pemain. “Mudah-mudahan mereka juga menginspirasi para pemain muda kita untuk berprestasi. Kami yakin, jika para pemain muda punya semangat dan komitmen kuat, mereka juga akan menyamai prestasi para seniornya,” kata Tony.

PB Jaya Raya, tetap berkomitmen untuk membina para atletnya dengan fasilitas sarana dan prasarana latihan yang memadai. PB Jaya Raya ingin terus menjaga kesinambungan regenerasi pemain. Jaya Raya punya sederet legenda bulu tangkis yang berjaya pada eranya masing-masing. Rudi Hartono hingga kini prestasinya belum terlampaui dengan delapan gelar All England.

Setelah era Rudi, Jaya Raya masih menghasilkan pemain hebat seperti Susy Susanti, Markis Kido dan Hendra Setiawan. Mereka adalah para pemain legenda yang memulai dan melanjutkan tradisi emas di olimpiade.