Kangaroo Mother Care : Solusi bagi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Data menunjukkan di Indonesia tiap 6 menit 1 bayi meninggal saat dilahirkan. Sebagian besar bayi meninggal karena dengan berat badan rendah yaitu kurang dari 2500 gram. Hal ini dapat terjadi pada bayi prematur maupun bayi normal. Masalah yang umum ditemui pada bayi dengan berat badan rendah adalah problem pernapasan, kardiovaskular, infeksi, komplikasi, hipotermia serta masalah sosial budaya serta psikologis yang dialami orang tua si bayi.

Sayangnya, bayi berberat badan rendah ini belum menjadi prioritas. WHO berpendapat metode pengobatan untuk bayi masih berpusat di rumah sakit dan kurang memberdayakan manusia. Peralatan di rumah sakit tidak semuanya memenuhi kebutuhan bayi. Contohnya inkubator yang tidak selalu sesuai dengan suhu yang dibutuhkan bayi. Hal tersebut disampaikan oleh Ibu Dr. Ade Iva Murty, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pancasila.

Kangaroo Mother Care (KMC) adalah salah satu solusi untuk mengurangi angka kematian bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Mengapa? Tubuh manusia ternyata mampu memenuhi suhu yang dibutuhkan bayi. Bagaimana cara melakukan KMC? Bayi diletakkan di dada orang dewasa tanpa halangan busana (skin to skin) kemudian bayi dililit menggunakan kain yang diikat. Kepala bayi ditutup dengan topi atau penutup kepala. Setelah itu orang dewasa dapat menggunakan baju dan beraktivitas ringan.

KMC ini dilakukan terus menerus terhadap bayi berberat badan rendah hingga usia bayi mencapai 28 hari. Dalam sehari, durasi KMC adalah 24 jam kurang 2 jam – artinya bayi mendapatkan KMC selama 22 jam dan 2 jam sisanya dalam satu hari dapat digunakan agar pengasuhnya dapat beristirahat. Tingkat kematian bayi yang lahir dengan berat badan rendah dapat dikurangi oleh KMC karena dapat menjaga suhu bayi tetap hangat, terhindar hipotermia, menjaga pasokan ASI terus menerus sehingga berat badan bayi dapat meningkat, melindungi dari infeksi penyakit, mendekatkan bayi dengan pengasuh orang dewasa. KMC juga dapat dilakukan untuk bayi berberat badan normal.

Durasi KMC yang cukup panjang membuat ibu dapat merasa lelah. Peran ayah sangat dibutuhkan. Hal ini dapat dilakukan oleh ayah antara lain dengan memotivasi agar ibu konsisten melakukan KMC, bahkan ayah dapat melakukan KMC sendiri sehingga ibu bisa beristirahat.

Sharing session tentang Kangaroo Mother Care ini diselenggarakan hari Jumat 25 November 2016 di Aula UPJ melalui kerjasama dengan Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN) dengan Program Studi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya, yang juga diikuti oleh Akademi Kebidanan Karya Bunda Husada dari Karawaci. Sharing session ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan kurang lebih 3 kali dalam setahun oleh KPIN.

Neisya Laras Citra

Program Studi Psikologi

Universitas Pembangunan Jaya