Share and Care Session: Intervensi Psikologis terhadap Orang dengan Masalah Adiksi Narkoba
Pada hari Sabtu 25 Februari 2017, Program Studi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya bersama dengan Himpunan Psikolog (HIMPSI) Banten mengadakan acara yang bertajuk Share and Care Session, Intervensi Psikologis terhadap Orang dengan Masalah Adiksi Narkoba. Topik yang diangkat dalam acara ini dinilai penting untuk menjadi topik psikoedukasi yang dapat diberikan kepada siswa dan siswi SMA karena nyatanya usia yang paling rentan untuk terjerumus kedalam narkoba adalah usia sekolah. Tercatat sebanyak 2.186 anak dibawah usia 19 tahun merupakan tersangka pengguna narkoba, atau sebesar 4,4 persen dari total tersangka pengguna narkoba (Lestari, 2016). Dalam acara ini, Mas Mulyanto M.Psi., Psi. dipilih sebagai pembicara untuk mengisi acara. Beliau merupakan ketua dari Ikatan Psikolog Klinis Banten yang kini praktek di Badan Narkotika Nasional. Acara ini dihadiri oleh beberapa anggota HIMPSI Banten, mahasiswa Psikologi yang mengikuti kelas Psikologi abnormal dan Psikologi klinis, serta 59 siswa dari SMA 7 Tangsel. Acara ini membahas tentang jenis-jenis narkoba dan bahayanya, serta bagaimana cara menanggapi orang dengan masalah narkoba.
Mas Mulyanto M.Psi., Psi. mengingatkan seluruh peserta bahwa hal yang paling menghancurkan bangsa bukanlah peperangan yang menggunakan senjata dan bom, melainkan peperangan yang menggunakan narkoba sebagai senjatanya. Narkoba adalah hal yang paling jahat karena menghancurkan seseorang dari dalam. Narkoba menghancurkan otak seseorang sehingga mengacaukan pikiran dan menyebabkan seseorang berperilaku buruk seperti berbohong, mencuri, hingga tindak kriminal. Ternyata, berbagai informasi menarik yang disampaikan oleh Mas Mulyanto M.Psi., Psi. menimbulkan antusiasme tinggi pada seluruh peserta, terutama siswa dan siswi SMA. Mereka banyak sekali menanyakan tentang hal-hal menarik terkait bahaya narkoba dan bagaimana cara menghadapi orang yang sudah terjerumus kedalam narkoba, terutama orang-orang terdekat.
Antusias yang tinggi dari para siswa SMA semakin terlihat ketika banyak dari mereka yang bertanya seputar tips-tips untuk membantu atau menolong teman yang terjerumus kedalam narkoba. Banyak dari mereka yang bertanya kira-kira apa yang seharusnya dilakukan ketika memiliki teman yang telah terjerumus kedalam narkoba, bagaimana caranya membantu mereka agar bisa pulih, dan bagaimana cara menanggapi pengakuan dari teman yang menggunakan narkoba. Hal ini menyadarkan Prodi Psikologi dan HIMPSI Banten selaku penyelenggara acara bahwa terdapat kemauan yang tinggi dari siswa dan siswi SMA untuk bisa menjadi agen konseling bagi teman yang terjerumus kedalam narkoba. Hal ini memerlukan dukungan tinggi dari pihak-pihak yang dapat mengajarkan psikoedukasi kepada lebih banyak siswa dan siswi SMA mengenai topik tersebut karena kemauan untuk menjadi agen konseling bagi teman pengguna narkoba merupakan hal yang positif dan dapat membantu penekanan angka kerusakan generasi muda akibat narkoba.
Eriska Yunisha
Daftar Referensi:
Lestari, M. R. S. (2016). BNN: 22 Persen Pengguna Narkoba Adalah Pelajar dan Mahasiswa. Diakses dari http://www.netralnews.com/news/pendidikan/read/26672/bnn.22.persen.pengguna.narkoba.adalah.pejalar.dan.mahasiswa