Entrepreneurship di UPJ

Sejumlah mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) sibuk dengan X-Banner dan prototype mereka Selasa (15/18). Mereka menanti giliran presentasi untuk menyampaikan gagasan bisnis yang didapat dari mata kuliah Entrepreneurship. Sebab, Entrepreneurship merupakan salah satu pola ilmiah pokok UPJ. Artinya, mahasiswa diharapkan menjadi pelopor kesejahteraan dalam berkarya di masyarakat.

Berbagai gagasan menarik dilontarkan di hadapan para dosen, setelah beberapa minggu sebelumnya tiap kelompok melakukan pematangan konsep. Proses ini merupakan penggodokan berbagai disiplin ilmu, karena tiap kelompok bersifat heterogen yang terdiri dari perwakilan kesepuluh program studi (prodi) di UPJ, yaitu akuntansi, manajemen, arsitektur, teknik sipil, teknik informatika, sistem informasi, desain komunikasi visual, desain produk industri, psikologi, dan ilmu komunikasi. Mengingat latar belakang keilmuan yang beraneka ragam, dapat dibayangkan gagasan kewirausahaan sangat bervariasi. Antara lain tongkat alat bantu tunanetra dengan infra merah, layanan perawatan kelompok berpenyakit terminal (hospice care), bisnis makanan dan minuman inovatif di kafe dan foodtruck, fashion sampai produk aplikasi berbasis teknologi.

Contoh gagasan produk dari salah seorang kelompok mahasiswa DKV yang diketuai oleh Akhmad Maulana adalah power alarm. Sebuah produk alarm yang bertujuan untuk membangunkan orang 100 persen hingga sadar, dibuat dengan meng gabungkan dua teknologi, Yaitu, jam weker alarm dan apli kasi handphone alarm clock xtreme.Cara membangunkan orangnya adalah dengan meng hitung soal matematika, di-shake dengan konstan selama 15 detik, dan dilempar sebanyak 3 kali. K elebihannya adalah bounceable, glow in the dark, battery alarm yang terpisah dengan battery jam sehingga jika baterai jam dicabut, alarm-nya masih tetap nyala.

Di mata kuliah ini mahasiswa dibekali dengan business model canvas, yakni metode perancangan bisnis agar bisnis bisa berkembang secara sehat dan sesuai kebutuhan pasar. Mahasiswa UPJ tidak sekadar bisa berjualan, tetapi bisa jadi pelaku intrapreneurship dalam organisasi termasuk mengembangkan kajian kewirausahaan seperti technopreneurship dan industri kreatif. Koordinator Mata Kuliah Entrepreneurship Trihadi Pudiawan Erhan menjelaskan, mahasiswa UPJ diharapkan dapat memunculkan kompetensi dasar kewirausahaan. Yakni, meliputi pengdentifikasian peluang (opportunity identification), pemahaman dasar fungsi-fungsi dalam organisasi bisnis, konsep keunggulan dalam bersaing dan proses bisnis secara menyeluruh. Hal yang penting selain maha siswa memiliki pemahaman terhadap konsep dan tools bisnis adalah mata kuliah kewirausahaan dapat membangkitkan spirit of entrepreneurship dari mahasiswa. Tujuannya adalah saat terjun ke dunia kerja lulusan UPJ dapat selalu menjadi pribadi yang membawa nilai tambah baik ketika berbisnis maupun bekerja sebagai profesional. ”Sinergi selanjutnya adalah mengembangkan mata kuliah ini ke dalam UPJ entrepreneurship bazaar di Januari mendatang dan mempertajam kewirausahaan sesuai disiplin ilmu.

 

Laporan oleh Bayu Edigani (PR)